Laman

Sabtu, 28 Juli 2012

Kisah Rabiah al-Adawiyah

Bahwa setelah meninggal suami Rabiatul adawiyah, maka datanglah Hasan Al-Basry bersama kawannya serta minta izin kepada Rabiah untuk masuk rumahnya. Rabiahpun mengizinkannya masuk dan dia menutupkan hijab atau aling-aling serta merta dia duduk di balik hijab itu.

Kata Hasan al-Basry kepada Rabiah : "Sesungguhnya suamimu telah meninggal dunia, maka engkau harus bersuami pula  !"

Kata Rabiah : Baiklah, tapi siapakah di antara kalian yang paling alim maka saya dambakan diri saya sebagai istrinya".

Mereka menjawab : "Yang paling alim ialah Hasan al-Basry".

Kata Rabiah : "Apabila engkau bisa menjawab empat buah pertanyaan saya, maka saya rela menjadi istrimu".

Kata Hasan : "Bertanyalah, semoga Allah menolongku untuk menjawabnya".

Rabiah bertanya :"Bagaimana pendapatmu, kalau saya mati dan keluar dari dunia ini, saya berbekal iman atau tidak?"

Kata Hasan : "Itu adalah sesuatu yang ghaib dan hanya Allahlah yang Maha Mengetahui".

Rabiah bertanya lagi : "Bagaimana pendapatmu, kalau saya sudah ditidurkan di dalam kubur dan ditanya oleh Malaikat Mungkar dan Nakir, saya bisa menjawab atau tidak ?"

Kata Hasan : "Itupun masalah ghaib dan ahanya Allah sendiri yang Maha Mengetahui".

Rabiah berkata : "Apabila manusia telah dihalau pada hari qiyamat dan bertebaranlah kitab catatan amal mereka maka kitab saya maka kitab saya diberikan dari kanan atau dari kiri?"

Kata Hasan : "Itupun soal ghaib".

Kemudian Rabiah bertanya pula : "Apabila manusia sudah dipanggil, sebagian di sorga, sebagian di neraka, maka saya masuk bagian mana?"

Hasan menjawab : "Itupun soal ghaib".

Kata Rabiah : "Kalau seseorang sudah kabur dalam masalah ini, maka bagaimana ia akan menyibukkan diri dengan perlawinan?"

Kemudian Rabiah berkata lagi : "Hai Hasan, jawablah, berapa bagiankah Allah menciptakan akal?"

Hasan menjawab : "Sepuluh bagian, yang sembilan bagian untuk laki-laki dan yang sebagian untuk wanita">

Kata Rabiah pula : "Hai Hasan, berapa bagiankah Allah menciptakan syahwat ?"

Hasan menjawab : "Sepuluh bagian juga, yang sembilan bagian untuk wanita dan sebagian untuk laki-laki".

Kata Rabiah selanjutnya : "Hai Hasan, saya saja bisa menjaga sembilan bagian dari syahwat itu dengan satu bagian akal dan mengapa kamu tidak bisa menjaga satu bagian syahwat dengan sembilan bagian akal ?"

Maka menangislah Hasan dan terus keluar dari rumah Rabiah.
(Usman al-Khaibawi, Durratun Nashihin, hal. 88-89)